Senin
30 April 2018, Pemprov DKI Jakarta sudah bertemu dengan Forum Untukmu Indonesia
(FUI), selaku panitia acara bagi-bagi sembako di Monas. Wakil Gubernur Sandiaga
Uno mengatakan, panitia acara yang berlangsung pada Sabtu (28/4) pekan kemarin,
setidaknya terbukti melakukan lima pelanggaran.
Pemprov, kata Sandi, memutuskan ‘Forum Untukmu Indonesia’ masuk daftar
hitam atau di-blacklist. Mereka, kini tidak lagi bisa menggelar acara di Monas.
“Sudah pasti (di-blacklist). Kami tidak akan memberikan kesempatan lagi
kepada mereka,” kata Sandi, di Jakarta Selatan, Rabu (2/5).
Menurut Sandi, saat ini pihaknya masih menunggu pertanggung jawaban dari
panitia. Mereka juga diwajibkan mengganti kerugian dan memastikan sarana
prasarana di Monas diperbaiki.
“Pencatutan logo Pemprov DKI harus ada permintaan maaf dari pihak
penyelenggara. Terakhir, tentunya menanggung akibat dan berpartisipasi dalam
masalah hukum yang diselesaikan dengan aparat kepolisian, dan dengan keluarga
korban,” ujar Sandi.
Sandi pun sudah menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga dua anak
yang meninggal akibat terinjak-injak di Monas.
Kedua korban adalah MJ dan AR yang berusia 12 tahun, dan tinggal
berdekatan di Pademangan, Jakarta Utara. Mereka aebelumnya dikerahkan pihak
panitia untuk datang ke acara bag-bagi sembako di Monas.
Berikut lima pelanggaran di acara bagi-bagi sembako di Monas:
Mencatut Pemprov DKI
Sandiaga mengatakan, dalam undangan yang disebar ke masyarakat, panitia
telah mencatut nama dan logo Pemprov DKI Jakarta. Padahal, Pemprov DKI hanya
memberikan izin acara.
“Panitia menggunakan logo resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tanpa
izin. Jadi, saya ingin garisbawahi bahwa, ini bukan event Pemprov DKI,” tegas
Sandi.
Acara tidak sesuai izin
Panitia dinyatakan telah melanggar karena acara tak sesuai izin. Sandi
menyebut, panitia awalnya izin meminjam Monas untuk kirab budaya.
Namun, ternyata ada acara bagi-bagi sembako. “Ini sudah tidak disetujui
dari awal oleh kami dari Pemprov DKI,” jelas Sandi.
Merusak Monas
Menurut Sandi, panitia juga tidak bisa menjaga kebersihan dan
ketertiban. Sampah berceceran, dan banyak tanaman rusak di Monas.
“Panitia tidak bertanggung jawab kepada kebersihan taman dan prasarana,
serta kegiatan di sekeliling area Monas,” ujar Sandi.
Massa tidak terkoordinasi baik
Pembagian sembako sempat dihentikan lantaran pengujung saling desak.
Mereka kesulitan mendapat sembako, sebab masing-masing sembako dipisah dalam
antrean berbeda.
“Terjadi penumpukan pengunjung yang tidak diantisipasi dengan baik, dan
tidak terkoordinasi dengan baik,” ucap Sandi.
Tidak tertib
Karena massa yang membludak, dan panitia tidak memadai, kegiatan
bagi-bagi sembako pun tidak berlangsung tertib dan berujung ricuh.
Akibatnya, dua anak terdosa menjadi korban tewas akibat acara tersebut
“Fakta kejadiannya telah terjadi, dan kami sangat prihatin. Ada dua
korban yang mesti kehilangan nyawanya yaitu, saudara kita Mahesha Junaedi dan
satu lagi, adinda Rizki,” sesal Sandi
sumber : rambah
Tidak ada komentar