Manjaniq.com--Nasyiatul Aisyiyah mengecam keras pelaku penembakan terhadap Muchlisin (31
tahun) warga Desa Kuala Idi, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur yang
terjadi Selasa (6/12/2016). Sangat disayangkan karena peristiwa ini terjadi di
depan anak korban yang berusia 4 tahun.
“Peristiwa kekerasan yang dilakukan di depan anak dapat membawa dampak
jangka panjang sebagai luka trauma bagi anak korban. Nasyiatul Aisyiyah sebagai
organisasi perempuan muda Muhammadiyah yang ramah anak, melalui Pimpinan
Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Aceh siap melakukan advokasi terhadap anak korban”,
ujar Diyah Puspitarini selaku Ketum PP Nasyiatul Aisyiyah.
Diyah menambahkan, Nasyiatul Aisyiyah meminta pihak berwajib segera
menindak pelaku kejahatan atas motif apapun. Pelaku harus dihukum
seberat-beratnya dan bertanggung jawab atas luka traumatis yang dialami anak
korban.
Nasyiatul Aisyiyah mengajak semua pihak peduli dan terlibat dalam
penuntasan kasus ini, baik dalam proses hukum ataupun dalam pemulihan trauma
bagi anak dan keluarga korban.
“Atas dasar apapun, kekerasan yang dilakukan di depan anak tidak dapat
dibenarkan. Harapannya peristiwa semacam ini ke depan tidak akan terjadi lagi”,
tambahnya.
Peristiwa penembakan yang sempat membuat heboh warga Idi Cut ini terjadi di
Desa Meunasah Keutapang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur. Korban
yang saat itu sedang berboncengan dengan anaknya ditembak orang tidak dikenal
(OTK) di sebuah jalan penghubung antardesa.
Warga yang mendengar suara tembakan dan tangisan anak korban menemukan
korban meninggal tergeletak di samping sepeda motornya dengan luka tembakan di
pelipis kepala bagian kanan. Saat ditemukan helm korban masih terpasang di
kepalanya dengan kondisi badan telungkup.(sp/red)
sumber : sangpencerah
Tidak ada komentar