Manjaniq.com--Kepala
Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Muhammad Tito Karnavian,
menganjurkan kepada para wartawan dan media massa untuk berlaku objektif dalam
pemberitaan aksi bela Islam 3 yang akan digelar Jum’at (2/12/2016) nanti.
Ia
menambahkan, hal itu perlu dilakukan jika tidak ingin mendapatkan penolakan
peliputan dari masyarakat, khususnya umat Islam.
“Membaur
dengan masyarakat, baik-baik. Tidak over acting. Syukur-syukur kalau ikut zikir
juga. Insya Allah tidak akan ganggu,” ujar Tito saat konferensi pers terkait
aksi bela islam 3, di gedung MUI. Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin
(28/11/2016).
Hal
itu disampaikan Tito setelah salah satu wartawan yang mengaku mewakili
rekan-rekannya yang bekerja di Kompas Tv, Metro Tv, dan Berita Satu, meminta
perlindungan polisi saat aksi bela Islam nanti.
Karena
menurut dia, para rekan wartawan yang bekerja di tiga media telivisi itu kerap
merasa terancam saat meliput.
“Karena
kami penyampai berita juga seperti Rasul, pak!” Ujar salah satu wartawan kepada
Tito.
Tito
sendiri mengaku, polisi siap mengamankan siapa saja. Termasuk para pewarta dan
media massa. “Kita akan amankan, tapi
yang paling utama adalah dari Allah,” kata dia.
Seperti
diketahui sebelumnya, ketiga media massa tersebut, pernah mengalami pengusiran
oleh masyarakat saat meliput beberapa kegiatan terkait umat Islam.
Sejumlah
media mainstream dianggap kerap melakukan kejahatan informasi, seperti
menyebarkan kebohongan, memojokkan umat Islam, menyampaikan berita yang memihak
dan lain sebagainya.
Reporter:
shendy
sumber : kiblat.net
Tidak ada komentar