Manjaniq.com--Wakil
Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris mengatakan reaksi yang ditunjukkan umat
Islam lewat aksi damai 4 November menunjukkan kepercayaan tinggi bahwa
Indonesia adalah negara hukum. Apapun yang dilakukan setiap warga negara,
hukumlah yang menentukan yang bersangkutan salah atau tidak.
Pernyataan
Fahira tersebut terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurut dia, kapanpun ada dugaan
pelanggaran hukum, harus segera diproses karena jika maka akan berdampak besar.
Maka
itu, kata dia, sangat aneh jika ada pihak-pihak yang mengaku menjunjung
demokrasi, tetapi malah mempunyai pandangan sinis terhadap aksi demonstrasi
ini. Dia mengatakan aksi di depan Istana Negara pada Jumat (4/11) merupakan
bentuk penghormatan kepada Presiden dan hukum.
Mereka
percaya negara akan menjadikan kebenaran dan keadilan sebagai satu-satunya
ukuran dalam mengusut kasus ini, bukan lobi-lobi politik. "Kami percaya,
kedekatan saudara Basuki dengan penguasa tidak akan mempengaruhi proses hukum.
Ini yang ingin kami sampaikan ke Presiden,” kata senator asal Jakarta ini, Rabu
(2/11).
Fahira
meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan aksi 4 November. Pasalnya
aspirasi yang hendak disampaikan murni soal penegakan hukum dan disampaikan
sesuai koridor. Apresiasi juga diberikan kepada Polri yang intensif
berkoordinasi dengan kelompok masyarakat yang akan melakukan aksi pada 4
November mendatang.
Pendekatan
persuasif yang harus diutamakan. Sekali lagi, kata dia, demonstrasi adalah hak
warga negara yang dijamin dalam konstitusi dan bagian dari demokrasi.
"Para ulama, tokoh nasional, dan perserta aksi ini serta tentunya aparat
keamanan, Insya Allah dengan sekuat tenaga akan menjaga demonstrasi ini
berjalan tertib, terhormat, dan bermartabat,” ujarnya.[r]
Tidak ada komentar