Manjaniq.com--Assalamu’alaikum..wr..wb.
Salam
perjuangan…
Alhamdulilah..
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah menggerakkan ummat Islam Indonesia pada
hari ini, sehingga semenjak pagi hari masyarakat berbondong-bondong datang ke
istana negara.
Begitupun
dengan kader Himpunan Mahasiswa Islam, generasi muda Islam yang tidak lepas
dari perjuangan demi tegaknya keadilan.
Semula
aksi berjalan dengan damai dan tertib, hanya ada keributan-keributan kecil
sampai terdengar Adzan magrib. Namun kami menyayangkan adanya tidakan-tidakan
dari provokator yang tidak bertanggungjawab, sehingga terjadi Chaos antara
peserta aksi dengan aparat kepolisian, dan lebih mengecewakan lagi karena HMI
dituduh sebagai dalang kericuhan dan sebagai provokator.
Oleh
karena itu, atas nama Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) perlu
kami sampaikan beberapa hal diantaranya:
Bahwa
benar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi unjuk rasa menuntut
penegakan hukum atas kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya
Purnama pada tanggal 4 November 2016.
Masa
aksi dari HMI berada pada posisi paling depan sebelah kiri jalan merdeka barat.
Masa
aksi HMI datang jam 13.30 sampai magrib berjalan tertib dan damai, dan kita
shalat magrib berjamaah dijalan.
Sesuai
kesepakatan aksi HMI akan menarik diri Bakda shalat magrib, namun karena posisi
HMI berada dibarisan paling depan, membawa mobil komando dan 1 mobil Innova,
maka tidak dimungkinkan untuk mundur. Sehingga kita duduk-duduk di sekitar
mobil menunggu aksi selesai.
Masa
aksi HMI hanya beratribut bendera kecil dengan tiang bambu belah sepanjang 1,2m
sehingga tidak mungkin menjebol barikade polisi.
Bahwa
tidak benar ada benturan aksi antara masa HMI dan masa FPI.
Kericuhan
terjadi Bakda isya yang dipicu oleh masa yang tidak dikenal oleh kader HMI dari
mana asalnya dan siapa pemimpinnya masuk di barisan depan masa HMI kemudian
ribut dengan aparat sampai akhirnya aparat kepolisian menembakkan gas air mata.
Selanjutnya Aksi masa HMI membubarkan diri ke belakang dan tidak kembali lagi
ke depan istana. Dan setelah itu baru terjadi kebakaran yang kami tidak tahu
siapa pelakunya dan apa yang terbakar.
Kami
menyesalkan adanya kericuhan yang mewarnai aksi demonstrasi tanggal 4 November
2016.
Kami
juga menyesalkan ucapan Kapolda Metro Jaya (Irjen. Irawan) yang menyatakan
bahwa Kericuhan berasal dari HMI, dan HMI adalah provokator. Kami meminta
Kapolda untuk melakukan klarifikasi dan minta maaf atas pernyataannya tersebut.
Kami
mendukung usaha kepolisian untuk menyelidiki lebih jauh dan lebih teliti
pihak-pihak yang memicu kericuhan hingga menciderai aksi damai.
Kami
meminta seluruh kader HMI untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh
pemberitaan media yang menyudutkan HMI.
Sampai
hari ini kami masih mendata jumlah total korban akibat terjadinya Chaos,
sementara yang teridentifkasi berjumlah 5 orang.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada kader HMI dan seluruh ummat Islam yang telah
melakukan aksi bersama tanggal 4 November 2016. Tetap jaga semangat perjuangan.
Billahitaufiq
Wal Hidayah.
Wassalamualaikum..wr..wb.
Pengurus
Besar
Himpunan
Mahasiswa Islam
Mulyadi
P. Tamsir (Ketua Umum)
Amijaya
(sekretaris Jenderal) sumber :[pbhmi]
Tidak ada komentar