Manjaniq.com--Ketua
Gerakan Bela Negara (GBN), Mayjen (Purn) Budi Sudjana menyatakan, kalau
dipetakan ada 4 kelompok yang bergabung dalam aksi 4 November 2016 ini.
“Pertama,
kelompok yang memprotes penodaan agama Gubernur DKI Jakarta dan menuntut hukum
ditegakkan,” ujar Budi dalam konferensi pers di Hotel Sahid Jakarta, tadi malam
(02/11).
Kedua,
kelompok yang ingin mengamankan Pancasila dari ancaman Neolib, komunis dan
kapitalis.
Ketiga, kelompok yang ingin kembali ke UUD 1945 dan Pancasila versi
19 Agustus 2016 dan Piagam Jakarta.
“Terakhir
adalah kelompok yang menginginkan Jokowi-JK turun,” ujar dia.
Menurut
Budi, kalau semua kelompok ini turun kompak maka akan terjadi gelombang massa
yang besar. Ia meminta semua kelompok menghilangkan ego masing-masing. “Jangan
semua mau menonjol di depan,” katanya.
Budi
menyatakan, kelompok yang tidak menghendaki #AksiBelaQuran pada 4 November
sudah mulai menghembuskan isu.
Tim
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI ini dituduh oleh peneliti asing Sidney
Jones sebagai kelompok radikal. Ada juga yang menakut-nakuti bahwa aksi tanggal
4 November akan terjadi chaos dan perang berkepanjangan seperti di Syria.
“Alangkah
hebatnya yang menuduh gerakan tanggal 4 menuju ke arah sana (kerusuhan, red).
Kita jangan sampai terpancing. Karena mereka akan mengambil semua kesempatan.
Misalnya dengan menunggangi peserta aksi,” kata Budi.
Ia
menuding, pihak Barat, Neolib dan Zionis sangat lihai mengambil kesempatan
dalam kesempitan. Oleh karena itu massa aksi 4 November ini harus berada di
bawah satu komando.
“Harus
satu komando. Rekayasa lalu lintas pasti dilakukan. Pasti dibuat muter-muter
supaya tidak bisa masuk ke acara. Perlu ada koordinasi dan instruksi akhir,”
tandasnya.[kiblat]
Tidak ada komentar