Manjaniq.com--Presidium
Indonesa Police Watch Neta S Pane meminta aparat kepolisian jangan memunculkan
kegaduhan baru dengan cara menangkapi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
pascademo 411.
Apalagi
cara-cara penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian dinilai lebih
mengedepankan arogansi kekuasaan.
Indonesia
Police Watch (IPW) mengingatkan bahwa aktivis HMI bersama para ustaz, habib,
ulama, dan ratusan ribu umat Islam lainnya melakukan demo 411 karena Polri
dinilai lamban dalam memproses kasus Ahok.
“Ketika
aktivis mahasiswa berdemo dan terjadi benturan, kenapa mereka yang cenderung
dikriminalisasi dan langsung ditangkap. Sementara sumber masalahnya, Ahok yang
dituduh menistakan agama cenderung dipolemikkan Polri dan kepolisian tidak main
tangkap dalam kasus Ahok,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Selasa (8/11).
Semula,
kata dia, dalam menangani kasus demo 411, Polri sudah bekerja profesional, proporsional,
dan elegan. “Tapi kenapa pascademo 411, aparat kepolisian justru
mempertontonkan arogansi, main tangkap, dan jemput paksa,” kata Neta S Pane
menjelaskan.
Ia
justru mempertanyakan, ”Kenapa Polri cenderung menggunakan cara-cara Orde Baru
dalam menghadapi aktivis mahasiswa,” ujar Neta. Polri seharusnya menyadari
peran mahasiswa dan aktivis sangat besar dalam menumbangkan kekuasaan Orde Baru
hingga nasib Polri bisa seperti sekarang ini.
Menurut
Neta, jika Polri benar benar bekerja profesional tentu tidak ada diskriminasi.
“Dalam menangani kasus Ahok misalnya, Polri juga harus bekerja secepat
menangkapi aktivis HMI,” ujarnya.
Selain
itu, Polri juga harus mengusut rekaman video yang beredar di masyarakat di mana
ada pejabat Polri yang memprovokasi massa ormas keagamaan untuk menyerang
aktivis HMI. Tapi kenapa video ini tidak diusut dan malah aktivis HMI yang
dikriminalisasi.
IPW
berharap jajaran Polri bekerja profesional dan proporsional serta tidak
mengedepankan arogansi, sehingga tidak akan menimbulkan kegaduhan baru. Jika
mengedepankan arogansi, dengan cara menangkapi aktivis HMI, Polri bisa dituding
tidak independen dan cenderung mengalihkan perhatian publik dari kasus Ahok.
Dampaknya,
bukan mustahil akan muncul masalah baru, yakni mahasiswa dan aktivis akan
melakukan aksi demo untuk mengecam Polri, yang ujung-ujungnya bisa membenturkan
polisi dengan mahasiswa, yang merusak citra Polri.[r/k]
Tidak ada komentar