Manjaniq.com--Mungkin
memang betul apa yang selalu disampaikan para mualaf, bahwa orang-orang Kristen
(kafir) bila ada suatu bencana atau musibah baik tanah longsor, banjir, tsunami
merapi, dll, akan berkata “BENCANA MEMBAWA BERKAH” (mungkin kalau bahasanya
orang islam “Alhamdulillah”). Sungguh hal ini boleh dibilang sangat tidak punya
perasaan.
Disaat para pengungsi sedang membutuhkan bantuan moril amupun materil
serta pembinaan mental dan spiritual akibat tertimpa musibah, keadaan tersebut
malah digunakan dan dimanfaatkan untuk menyesatkan umat Islam pada khususnya
dalam rangka Kristenisasi.
Bukan
hanya bangunan yang roboh dan kondisi warga Garut saja yang membuat sedih, namun
penampakan dua perempuan yang diduga sebagai missionaris pun menarik perhatian
Umat Islam.(baca:Yayasan Baitul Maqdis akan menyalurkan hewan qurban di daerah rawan permurtadan untuk cegah kristenisasi)
Betapa
tidak, acapkali missionaris memang melancarkan aksinya di tempat-tempat yang
tengah dilanda bencana, dan tak lain tujuan mereka adalah kristenisasi.
"PKS
sudah sampai Garut, sepi dari pemberitaan... tapi cuek aja. Misionaris juga
manfaatin moment... Dai yang lain tidak boleh malas," tulis pengguna
Facebook Nurdiyansyah Lapinda pada 24 September 2016 sembari mengunggah foto
yang menggambambarkan aktivitas Missionaris di lokasi banjir Garut.
"Missionaris
sudah turun di Garut," demikian yang ditulis dalam foto tersebut(Arsya/Manjaniq.com)
Tidak ada komentar