Manjaniq.com--Seorang
pria berusia 19 tahun warga Muslim Kashmir tewas oleh pasukan pemerintah India
setelah mereka melepaskan tembakan pada pengunjuk rasa yang menuntut kebebasan
dari kekuasaan India di wilayah Kashmir yang dijajah India.
Seorang
petugas polisi, yang berbicara tanpa menyebut nama kepada kantor berita
Associated Press, Sabtu (24/09/2016) mengatakan pria itu tewas di daerah barat
laut Sopore, Jumat, setelah tentara menembaki demonstran yang diduga menyerang
sebuah konvoi militer dengan batu.
Namun,
warga dan anggota keluarganya mengatakan bahwa pria itu, Waseem Ahmad, sedang
bekerja di kebunnya bersama dengan orang lain ketika tentara melepaskan
tembakan.
Sepupu
Ahmad, Abdul Rasheed Lone, mengkonfirmasi tidak ada protes yang terjadi ketika
tentara melepaskan tembakan.
“Waseem
sedang bersama dengan beberapa anak laki-laki menuju sawah untuk membantu
pamannya ketika empat kendaraan militer India melaju dan tentara menembaki
dia,” kata Lone kepada Al Jazeera.
“Tidak
ada protes atau pelemparan batu. Segala sesuatunya berlangsung tenang. Dia
dibunuh tanpa alasan. Itu adalah pembunuhan berdarah dingin.”
Seorang
dokter setempat mengatakan kepada surat kabar Greater Kashmir bahwa sebuah
peluru masuk melalui punggung Ahmad dan mengenai hatinya.
“Peluru
itu merusak hatinya dan menyebabkan kematian cepat,” kata Dr Masood dari RSUD
Baramulla di utara Kashmir.
Setelah
berita kematian Ahmad, demonstran menggelar demonstrasi pro-kemerdekaan
besar-besaran, meneriakkan “kami ingin kebebasan” dan bentrok dengan pasukan
pemerintah.
Bentrokan
juga meletus sedikitnya di tiga tempat lain dan sedikitnya 30 orang dilaporkan
terluka.
Sebuah
jam malam yang ketat juga diberlakukan di Old Srinagar dan selatan Kashmir.
Pasukan
pemerintah juga memblokir jamaah sehingga tidak bisa melaksanakan shalat Jumat
di masjid-masjid besar selama 11 minggu berturut-turut. (jurnalislam)
Tidak ada komentar