[Manjaniq.com] JAKARTA
– Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menganggap selalu ada saja riak
perlawanan dan fitnah-fitnah yang ditujukan kepadanya terkait program dan
kebijakan yang ia kerjakan. Namun, ia mengaku tak peduli dengan penilaian
apapun selama masih dalam koridor yang benar.
“Orang
DKI dari dulu miras dijual, kok gara-gara saya. Kalijodo, lokalisasi, saya mau
beresin ributnya ke yang lain,” kata Ahok -sapaan akrab Basuki- dalam acara
Demokrasi Tanpa Korupsi, di Museum Nasional, Ahad (14/12/2014).
Ahok
menilai, banyak orang yang menyerangnya, mengaitkan program atau kebijakan yang
dilakukannya dengan isu politik sampai isu rasisme. “Kalau saya paling gampang
cari kelemahan saya. Udah Cina, kafir. Komplit,” ujarnya.
Mengenai
isu rasisme yang ditujukan padanya, ia pun bersenda gurau akan membuat sebuah
kaos yang melambangkan dirinya. “Saya pikir saya musti cetak kaos juga,
tulisannya, saya bangga jadi kafir yang penting tidak korupsi,” ucap Ahok dan
disambut dengan gelak tawa dari hadirin.
Ahok
menganggap, sebenarnya inti masalah dari birokrasi atau apapun adalah korupsi.
Namun hal itu dicoba untuk diputarbalikkan oleh orang yang punya kepentingan.
Masalah
yang terjadi di DKI pun terjadi akibat adanya korupsi. Baik macet, banjir, dan
lain sebagainya, akar masalahnya adalah korupsi.
“Kalau
dibereskan mudah-mudah semua program di DKI, semua pelayanan terpadu,
kesehatan, bertahap akan kita penuhi,” kata Ahok. [cnni/SN] BR
Bila
dalam sumpah jabatan masih ada lafal taqwa, berarti Ahok melecehkan sumpah
jabatan. Sabarlah wahai Umat slam, kita punya Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi
wa sallam. Beliau bukan hanya pemimpin satu daerah tertentu, namun pemimpin
anak Adam alias manusia, dan beliau tidak bangga. Sebaliknya betapa hinanya,
kini ada orang, hanya jadi manusia kafir saja bangga, masih pula diumumkan
sendiri.
(nahimunkar.com)
Tidak ada komentar