Manjaniq.com--Jakarta
– Jimmy Wanimbo dan Pandimor Yikwa, pada Rabu siang, (16/09) mendatangi Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia di Jakarta.
Mereka merupakan perwakilan keluarga Endi Wanimbo, pemuda yang terbunuh
dalam Tragedi Tolikara, saat umat Muslim tengah merayakan lebaran Idul Fitri
1436 H.
![]() |
Foto: Kapolres Tolikara saat memediasi pertemuan tokoh adat dan perwakilan GIdI di mapolres Tolikara, Sabtu (25/07). |
Dalam
pertemuan itu, mereka disambut dua komisiner Komnas HAM, Siane Indriani dan
Maneger Nasution.
Jimmy
Wanimbo, kakak kandung Endi Wanimbo, menyampaikan bahwa Endi hanyalah sebagai
korban dalam Tragedi Tolikara. Menurutnya, Endi hanyalah sebagai peserta
seminar dan tak terlibat dalam semua perencanaan jahat penyerangan jemaah
Shalat Idul Fitri pada 17 Juli 2015.
“Endi
tidak pernah terlibat dalam semua perencanaan jahat melalui pertemuan gelap
yang dilakukan oleh oknum dan aktor penyerangan pembakaran musholla dan
kios-kios,” kata Jimmy.
Ia
menuding ada aktor intelektual yang terlibat dalam penyerangan jemaah Shalat
Idul Fitri. Sehingga, memicu konflik horizontal antarumat beragama di Papua
“Kami
sebagai keluarga yang dikorbankan akibat tindakan oknum dan aktor intelektual
yang memboncengi kepentingan tertentu,” tudingnya.
Pandimor
Yikwa, salah seorang tokoh Tolikara yang turut dalam pertemuan itu menambahkan,
penyerangan jemaah Shalat Idul Fitri di Tolikara memang sudah direncanakan.
“Jadi
ada tim kecil di dalam tim kepanitiaan Seminar KKR Gereja Injili di Indonesia
(GIdI) yang berkumpul pada tanggal 16 malam untuk merencanakan penyerangan,”
kata Pandimor.
Ia
menyebut pertemuan itu diadakan di rumah Bupati Tolikara, Usman Genungga
Wanimbo.
Bahkan,
pada Jumat pagi (17/09), sekitar pukul 06.00, salah seorang dari dua tersangka
yang kini ditahan di Polda Papua menegaskan ia sedang terburu-buru ke lapangan
untuk mengkoordiniir massa melakukan penyerangan.
Reporter:
Fajar Shadiq
sumber : kiblat.net
Tidak ada komentar