Manjaniq.com-Ekonom senior Indonesia DR. Rizal Ramli yang kini tengah digadang-gadang bakal
mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta mengunjungi kantor Bens Radio,
radio berbasis kebudayaan yang didirkan tokoh Betawi almarhum Benyamin Sueb.
Rizal
Ramli berkesempatan melakukan siaran langsung bersama Biem Benyamin, anak
almarhum Benyamin Sueb. Dalam dialognya bersama penyiar Bens Radio, dia
menyampaikan pandangan-pandangan seputar Ibu Kota Jakarta, termasuk polemik
reklamasi di Teluk Jakarta.
Menurut
Rizal Ramli, reklamasi adalah hal biasa tetapi harus mengikuti aturan yang
benar. Dia menilai reklamasi Teluk Jakarta tidak memenuhi aturan yang berlaku.
“Misal
Pulau C dan D, tapi karena ingin untung ekstra digabungkan, harusnya terpisah,
itu kan membahayakan lingkungan. Paling kontroversial itu pulau G karena ada
pipa gas, berdasarkan peraturan internasional tidak boleh deket-dekat pipa.
Belum lagi menganggu lalu lintas kapal nelayan yang akan ke Muara Angke,” jelas
Rizal Ramli di Bens Radio, Jagakarsa, Jakarta, Minggu (21/8).
“Makanya
kami putuskan berhentikan (Pulau G), tahunya di belakangnya ada macan
penjaganya. Ya marah lah. Rizal Ramli digusur dari Menko,” tambah mantan Menko
Kemaritiman dan Sumber Daya itu.
Rizal
Ramli mengatakan bahwa Pulau G merupakan satu-satunya pulau buatan yang
pembangunan teknisnya lewat izin Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok. Menurutnya, pihak pengembang sudah banyak membayar ke Ahok untuk
membangun rumah susun dan menggusur warga Jakarta.
“Ahok
kan senang merubah Jakarta dengan tangisan. Kalau saya justru ingin merubah
Jakarta tanpa tangisan,” tegas Rizal Ramli yang juga pernah menjabat Menko
Ekuin di era kepemimpinan Gus Dur.(ts/rmol)[ Eramuslim.com]
Tidak ada komentar