Manjaniq.com–Iran
menyatakan Rusia telah menghentikan penggunaan salah satu pangkalan udaranya
untuk membom sasaran di Suriah untuk sementara waktu .Juru bicara Kementerian
Luar Negeri, Bahram Qasemi, mengatakan operasi “telah berakhir untuk saat ini”
dan pesawat telah “keluar” dari pangkalan, demikian dikutip BBC.
Sebelumnya
Menteri Pertahanan, Hossein Deghan, mengecam Rusia karena menyebarkan informasi
terkait operasi pengeboman yang dilakukan paka pekan lalu, dengan mengatakan
tindakan itu untuk memperlihatkan sikap “pamer”.
Rusia
Gunakan Pangkalan Iran untuk Serangan di Suriah
Teheran
juga menganggap Moskow sebagai sekutu utama Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Tetapi sejauh ini belum ada komentar dari Rusia terkait penghentian penggunaan
pangkalan udara Iran.
Selasa
lalu (16/08/2016) kementerian pertahanan Rusia mengumumkan operasi pembom jarak
jauh Tupolev-22M3 dan pesawat penyerang Sukhoi-34 yang menggunakan markas udara
Shahid Nojeh di dekat kota Hamedan di Iran timur untuk melakukan penyerangan
udara terhadap kelompok opisisi di Suriah.
Seperti
diketahui, Tupolev (TU)-22M3 adalah pesawat pengebom jarak jauh Rusia yang
dapat mengangkut senjata berhulu ledak nuklir. Sebelum ini TU-22M3 menjadi bagian dari elemen tempur Rusia yang
dikirimkan pertama kali ke Suriah pada 2015 lalu dan banyak menjadikan warga
Suriah sebagai sasaran.
Rusia
menyediakan sistem pertahanan misil S-300 buatannya kepada Iran, sebagai bukti
meningkatnya kerja sama yang menguji pengaruh AS di Timur Tengah.
Operasi
tersebut adalah yang pertama kali dilakukan Rusia dari negara ke tiga sejak
dimulainya serangan udara terhadap penolak diktator Bashar Al Assad dalam
Revolusi Suriah hampir setahun lalu, dan juga untuk pertama kalinya diluncurkan
dari wilayah Iran oleh militer asing sejak Perang Dunia Kedua.*
Tidak ada komentar