JAKARTA,
(Manjaniq.com) – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular
Kementerian Kesehatan dr Lily Sriwahyuni Sulistyowati mengatakan, jumlah
perokok di Indonesia menyentuh angka 90 juta.
Berdasarkan
riset Atlas Tobbaco, ujar Lily, Indonesia menduduki rangking satu dengan jumlah
perokok tertinggi. “Bisa dibilang Indonesia itu juara merokok,”kata Lily di
Jakarta, belum lama ini. Demikian dilansir republika.
Indonesia
menduduki rangking pertama dalam jumlah perokok disusul Rusia rangking kedua,
kemudia Cina, Filipina, dan Vietnam. Sebanyak dua dari tiga laki-laki di
Indonesia adalah perokok.
“Ini
menyedihkan kalau hanya juara merokok. Kalau juara bulu tangkis baru
membanggakan, makanya kebiasaan merokok harus dikikis,” kata Lily.
Anggota
Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil
mengatakan, rencana kenaikan harga rokok Rp 50 ribu wajib didukung sebagai
bentuk pertanggungjawaban moral kita kepada anak negeri ini.
“Namun
naiknya harga rokok diharapkan tidak sampai mematikan industri kretek dan
memiskinkan petani tembakau. Sebab kretek ini bagaimanapun merupakan warisan
Indonesia,” katanya, Senin, (22/8).
Pemerintah,
ujar Nasir, tak cukup hanya menaikkan harga rokok saja. Namun seharusnya
pemerintah melakukan upaya preventif dan mempersempit ruang bagi perokok. [panjimas.com]
Tidak ada komentar